Waspadalah bahwa di sekitar Anda ada tipe teman-teman yang punya potensi atau penyakit narsis alias hobinya membanggakan diri sendiri. Atau jangan-jangan Anda sendiri virus penyebarnya. Biar tidak terjebak, saya akan bagi tips untuk mengenali ciri-ciri pengidap narsis:
-Jika di kamarnya ada lima bingkai, dimana yang empat berisi tokoh-tokoh dunia dan salah satunya kosong tapi ditaruh cermin.
-Jika ada cover majalah yang desain sampulnya agak aneh karena dimasukin paksa wajahnya yang tidak fotogenik. Narsis yang parah tidak peduli lagi pada jenis majalahnya asal wajahnya bisa nongol, termasuk majalah binatang, tumbuhan maupun majalah khusus teka-teki silang.
-Fotonya dipake sebagai pengganti umpan jebakan tikus
-Jika bikin lukisan di atas kanvas, di bawah tanda tangan ditaruh tanggal lahir dan nomer hp.
-Kata-katanya berbunyi,"Aku tuu paling sebel sama anak-anak kantor sini. Narsis banget, dikit-dikit nonjolin diri, sok membanggakan, huhh.. kayak paling hebat aja. Di kantor ini, cuma aku yang nggak bisa narsis. Aku nggak pernah bilang kalo motorku udah lunas. Aku nggak pernah cerita kalo pacarku dua. Apalagi bilang kalo aku ganteng, ente tahu sendirilah aku kayak apa. Amit-amit deh tuu narsis!!!"
-Setiap bikin desain atau ilustrasi yang butuh banyak obyek/orang, selalu mencuri kesempatan memasukkan mukanya di sela-selanya. Jika tempatnya gak ada, bisa juga buat ganti kepala hewan piaraan yang ada. Norak lebih baik ketimbang nggak menonjol.
-Setiap ada pemilihan ketua regu atau ketua kelas, biasanya memilih diri sendiri meskipun gagal jadi calon.
-Jika diminta jualan cermin, tidak boleh ada yang membeli. Tidak laku lebih baik daripada kekurangan cermin buat nampang.
-Setiap ada diskusi pasti mengacungkan tangan meskipun belum tahu mau nanya apa. Yang penting nampang dulu biar dianggap cerdas. Jika otaknya ketinggalan nanti bisa diurus belakangan.
-Selalu mengejar-ngejar paparazzi karena maniak difoto.
-Saat pas photo suka mengedipkan mata biar fotonya diulang berkali-kali.
-Jika disuntik dokter, tidak mau di pantat karena membelakangi. Selalu pengin menghadap ke depan agar terlihat wajahnya.
-Setiap ada pemilihan lurah atau bupati, ikut menempelkan foto di jalan-jalan yang berukuran sama. Padahal jadi bakal calon aja enggak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar