02 Juli 2009
Wajan untuk Perkuat Sinyal
Seminar di gedung Puri Manggala Bhakti pemkot itu diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar tingkat SMA dan dan umum. Sebagian besar peserta memang berasal dari Kota dan Kabupaten Probolinggo. Tapi, ada juga yang berasal dari luar kota seperti Jember.
Dengan tema "wajan bolic, hacking dan security website with indounderground", seminar itu menghadirkan pembicara dari komunitas pecinta TI di Malang, X-Code. Yakni Kucing dan Tacman. Mereka memang sengaja menggunakan nama samaran, seperti kebiasaan mereka di dunia cyber.
Dalam sesi bahasan tentang wajan bolic, Tacman menjadi penyaji. Dia menjelaskan, wajan bolic adalah anatena parabolic yang terbuat dari wajan. Kata bolic sendiri diambil dari kata parabolic. Sehingga jadilah wajan bolic, atau antena parabolic (parabola) yang terbuat dari wajan.
Manfaat dari wajan bolic sendiri dapat memperkuat sinyal wifi. Prinsip kerjanya sama seperti antena parabola lainnya. Yaitu, menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan). Sehingga, semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif alat tersebut.
Kelebihan dari wajan bolic ini, dalam pembuatannya tidak diperlukan penyoderan kabel dan konektor. Tidak perlu membongkar casing PC dalam instalasinya, dan tidak perlu power supply eksternal, karena power supply Wifi diambil dari port USB PC desktop atau notebook. Sehingga memudahkan pada saat outdoor live test menggunakan notebook.
Di samping kelebihan, ada kekurangan wajan bolic. Yakni, karena berupa solid disk, maka pengaruh angin cukup besar. Sehingga memerlukan mounting ke tower yang cukup kuat. Untuk keperluan outdoor diperlukan USB active extension cable beberapa segmen. Sehingga untuk panjang kabel tertentu harganya menjadi lebih mahal dari wifi USB. "Karena berasal dari wajan, kesempurnaannya tidak sebanding dengan antena parabolic yang sesungguhnya," ujar Tacman.
Pembuatan parabolic, menurutnya sangat mudah. Semua peralatan bisa didapat dengan mudah. Untuk biaya pembuatannya diperkirakan mencapai satu juta rupiah.
Sedangkan dalam sesi hacking dan security website, Kucing mengatakan, hacker adalah seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari system komputer secara detail. Bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Sehingga mendorongnya untuk memiliki kemampuan penguasaan system di atas rata-rata.
Di masyarakat umum, istilah hacker ini banyak identik dengan istilah cracker. Terutama dalam segi pembahasan yag mengarah kepada kejahatan. Istilah untuk yang jahat sebenarnya adalah cracker. "Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah hacker dan cracker," terang Kucing.
Kucing mengatakan, perkembangan TI semakin hari semakin berkembang. Masyarakat, terutama pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa perlu memahaminya. Tidak melulu bersumber dari bangku sekolah. Tetapi juga bisa belajar secara otodidak atau mengikuti pelatihan atau seminar.
April, 21, selaku ketua panitia dalam seminar ini, menyatakan tujuan acara itu selain memperkenalkan masyarakat terutama kalangan pelajar, juga untuk mengenalkan komunitas pecinta TI di Probolinggo. Komunitas itu diberi nama indounderground. Dengan begitu, sesama pecinta TI menjadi satu dan mau belajar bersama.
Seminar itu juga untuk meluruskan pemahaman masyarakat. Bahwa hacking merupakan hal yang positif.
Tartib Gunawan, Asisten Pemkot Probolinggo yang kemarin memberi sambutan di acara itu menyatakan sangat mendukung dan menyambut baik. Menurutnya, selain menambah wawasan, acara itu juga membantu pemerintah dalam rencana pembuatan kampung cyber. "Pemerintah mempunyai rencama membuat kampung cyber di Desa Sumber Taman," terangnya. (jwp) suaraMedia.Com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar